Pembibitan Kelapa Sawit Pada Tahap Main-Nursery



           PEMBIBITAN UTAMA (MAIN NURSERY)
    a.   Persiapan Main Nursery
    1.   Satu ha areal main nursery dapat menampung bibit sebanyak : 14.000 bibit (jarak spacing bibit 90x90x90 cm).
2.   Persiapan lokasi main nursery lengkap dengan sarana dan infrastrukturnya (jalan dan pipa saluran air) harus diselesaikan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum transplanting bibit.
b.   Largebag, Tanah dan Pengaturannya
1.  Largebag yang digunakan berukuran sebagai berikut :

Rencana Umur Bibit Saat Ditanam Di Lapangan
     Ukuran Polybag     (p x l)     (cm)
Tebal Polybag
(mm)
9 - 12 bulan
12-18 bulan
18-24 bulan
38 x 45
40 x 50
60 x 75
0,08
0,20
0,25

berwarna hitam, model duduk, terbuat dari polythene dan sisinya berlubang 3 baris dengan jarak antar baris dan antar lubang 5 cm.  Besar lubang ± 0,3 cm.
2.   Perhitungan kebutuhan largebag harus ditambah ± 5 % untuk mengganti kemungkinan ada largebag yang rusak.
3.   Tanah yang digunakan adalah tanah lapisan atas (top soil) 0-10 cm dan tidak bercampur dengan batu-batu kerikil. Tekstur tanah lempung berliat dan mempunyai sifat drainase yang baik.
4.   Tanah dicampur dengan pupuk RP sebanyak 100 gram/ largebag.
5.   Isikan tanah kedalam largebag sebanyak ± 20-25 kg per largebag memakai sekop sampai setinggi ± 1 cm dari bibir kantong (setelah padat akan turun menjadi  ± 3 cm dari bibir kantong). Pengisian tanah diusahakan cukup padat dan berdiri tegak  (tidak bengkok atau patah pinggang).
6.   Tanah yang diisikan ke dalam largebag harus dalam keadaan kering.
7.   Tanah yang akan diisikan ke largebag sebaiknya diayak dahulu dengan saringan berukuran 0,5-1,0 cm bentuk segi empat p = 100 cm dan l = 60 cm.
8.   Bersamaan dengan pengisian tanah ke dalam largebag dilakukan pemancangan.  Anak pancang berukuran Æ 10 mm dan panjang 50 cm.  Jarak antar polybag disarankan 90 cm x 90 cm x 90 cm
9.   Sewaktu pengisian dan penjarangan largebag, harus dihindari mengangkat largebag pada bagian bibir, karena akan mengakibatkan largebag koyak.
10. Lakukan konsolidasi pada masing-masing  largebag, sebagai berikut :
-    menegakkan posisi largebag agar tidak bengkok (tidak patah pinggang).
-    meluruskan barisan polybag
-    meratakan dan menambahkan tanah kedalam largebag sehingga permukaan tanah 2 cm dari bibir largebag.
-    mencabut gulma yang tumbuh.
-    melakukan penyiraman agar tanahnya mantap.
11. Untuk memudahkan pengisian tanah ke largebag dapat menggunakan alat bantu  terbuat dari seng yang dipotong dan digulung membentuk tabung silinder.  Diameter tabung dibuat seukuran largebag (Æ 25-30 cm).
12. Pekerjaan pengisian largebag harus sudah selesai selambat-lambatnya 2–4 minggu sebelum transplanting.

c.   Papan Label untuk Nama Jenis Bibit
1.   Ukuran papan label  20 cm x 30 cm, dan tinggi tiang 50 cm dari permukaan tanah, cat dasar berwarna putih dan tulisan warna hitam.
2.   Setiap papan label harus dicatat data-data : asal bibit (misalkan DxP Marihat), nama kelompok bibit, jumlah bibit dan tanggal bibit ditanam.

d.   Transplanting Bibit ke Main Nursery
1.   Transplanting bibit ke main nursery dilakukan setelah bibit berumur 2-3 bulan atau 3-4 daun mana yang lebih dulu.
2.   Transplanting bibit dilakukan per kelompok bibit  supaya jangan tercampur dengan kelompok bibit lainnya.
3.   Sebelum transplanting, tanah di largebag disiram dengan air sampai jenuh.
4.   Bibit–bibit yang sudah diseleksi di pre nursery, diecer ke masing–masing largebag yang siap ditanami.
5    Cara penanaman bibit ke largebag adalah sebagai berikut:
-    buat regu tanam 1 (satu) melobang, 1 (satu) melangsir bibit, 1 (satu) orang menanam.
-    buat lubang ditengah-tengah largebag dengan menggunakan pipa bor (hole core former) yang panjang dan diameternya sesuai dengan besarnya babybag.
-    potong dasar babybag menggunakan pisau cutter lalu masukkan ke dalam lubang yang sudah dibuat di largebag, kemudian plastik babybag ditarik keluar melalui bibit. Usahakan agar tanah dalam babybag tidak pecah.
-    antara tanah dalam largebag dengan bola tanah babybag dipadatkan dan permukaannya sama tinggi (bonggol/leher batang tidak terbenam dan akar tidak kelihatan).
-    Pasang papan label setelah selesai transplanting, lakukan penyiraman yang cukup pada semua largebag yang sudah selesai ditanami bibit.
6.   Permukaan tanah dalam largebag diberi mulsa berupa cangkang (shell), serbuk gergaji, serabut (fibre), bunga jantan kelapa sawit, cacahan daun lalang dan lain-lain. Setelah diisi mulsa masih ada jarak 1 cm dari bibir polibag.

e.   Penyiraman di Main Nursery
1.   Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari, yaitu pukul 07.00-11.00 dan pukul 15.00 sampai selesai.  Kebutuhan air rata-rata per bibit adalah ± 2–3 lt per largebag per hari.
2.   Bila terjadi hujan lebih dari 10 mm pada hari sebelumnya, maka penyiraman tidak perlu dilakukan pada hari itu.
3.   Penyiraman dilakukan dengan sistem sprinkler, sumi-sansui atau sumishower  sesuai prosedur yang benar.
4.   Ditugaskan 1-2 orang operator khusus dengan tugas :
      -    mengelola mesin pompa air
      -    memeriksa serta memperbaiki pipa air di lokasi pembibitan setiap harinya
      -    mengerjakan administrasi mesin pompa air

f.    Pemupukan di Main Nursery
1.   Pemupukan bibit sesuai dengan rekomendasi penyedia kecambah.
2.   Pemupukan harus dilakukan dengan takaran.

g.   Pengendalian Hama dan Penyakit
1.   Metode pengendalian hama dan penyakit di pembibitan harus sesuai dengan rekomendasi. 2 minggu setelah campuran fungsida (Antracol) & insektisida (Cypermethrin).
            Hal-hal yang penting diperhatikan di dalam pemberantasan hama dan penyakit di pembibitan adalah :
1.    Semua fungisida ikatan tembaga (copper), air raksa (‘mercury’) dan timah (‘tin’) jangan digunakan di pembibitan.
2.    Insektisida Dipterex dan Bidrin tidak dibolehkan dipakai di pembibitan.
3.    Pemupukan bibit dengan Borate tidak dibenarkan sama sekali, terkecuali adanya unsur defisiensi dan adanya data analisa laboratorium.
4.    Tempat mencampur fungisida atau insektisida, alat semprotnya (sprayer) harus tersendiri, artinya jangan dipakai untuk menyemprot herbisida.
5.    Pemasangan racun-racun keras seperti Temix di Pembibitan supaya dilakukan pagi-pagi.  Petugas jangan terlalu lama berada di bawah rimbunan tajuk dari bibit-bibit yang besar.

h.   Pengendalian Gulma di Main Nursery
1.   Gulma di dalam largebag dikendalikan dengan cara :
-     Pengendalian gulma di dalam largebag dilakukan dengan cara manual setiap 2 minggu sekali sampai bibit cukup besar.
-     Konsolidasi bibit (mendirikan dan menegakkan bibit doyong) dilakukan bersamaan dengan pengendalian gulma.
-     Pemberian mulsa dapat menekan pertumbuhan gulma .
2.   Gulma di antara largebag dikendalikan dengan cara :
-    Menggaruk bersih gulma diantara largebag 2-3 minggu sekali.
-    Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan herbisida dengan posisinya harus lebih rendah dari permukaan largebag pada saat penyemprotan.
-    Penyemprotan dengan nozzle 450 liter/ha dipasang kone untuk mencegah tempias air.
-    Penyemprotan dilakukan pada pagi hari 1 jam setelah penyiraman bibit.

Seleksi Bibit di Main Nursery
1.   Bibit abnormal dikumpulkan secara terpisah dan harus dimusnahkan/dicincang.
2.   Jadwal seleksi harus tepat dan diatur sebagai berikut :
Tahap I         :    umur bibit 5 bulan
Tahap II        :    1 bulan sebelum bibi ditanam ke lapangan
 
         Kriteria Bibit Kelapa Sawit Yang Normal

Umur (Bln)
Jumlah Pelepah
Tinggi Bibit (cm)
Diameter Batang (cm)
3
3-4
20.0
1.3
4
4-5
25.0
1.5
5
5-6
32.0
1.7
6
8-9
35.9
1.8
7
10-11
52.2
2.7
8
11-12
64.3
3.6
9
13-14
88.3
4.5
10
15-16
101.9
5.5
11
16-17
114.1
5.8
12
18-19
126.0
6.0

3.   Bentuk bibit abnormal dan harus disingkirkan sewaktu seleksi adalah :

A.  Kelainan pada habitus tanaman :
1.    Bibit tumbuh tegak dan kaku, sudut pelepah dengan sumbu batang lebih tajam demikian juga sudut antara anak daun dengan tulang daun (upright form).  Jarak antara anak daun saling berjauhan. Bibit demikian cenderung berkembang menjadi tanaman steril. Gejala tersebut muncul setelah ± 2–3 bulan di pembibitan .
2.    Permukaan tajuk rata, bentuk bibit memendek karena pelepah muda tidak mau memanjang dan lebih pendek dari pada pelepah tua (flat top form).   Terjadi setelah ± 2–3  bulan di pembibitan.
3.    Daun muda tumbuh lebih panjang dari daun tua tetapi lemah lunglai atau bibit tumbuh terkulai (limp form), terjadi setelah ± 6 bulan di pembibitan.
4.    Anak daun tetap menyatu, tidak mau pecah walau telah cukup umurnya dan tingginya normal (juvenile form). Terjadi setelah ± 3–4 bulan di pembibitan.

B.  Kelainan pada bentuk anak daun (leaflet) :
1.    Sudut anak daun dengan tulang daun sangat tajam (cenderung steril) (narrow pinnate). Terjadi setelah ± 3 bulan lebih di pembibitan.
2.    Helaian anak daun sempit seperti jarum, kadang-kadang menggulung dan membentuk sudut yang tajam dengan tulang daun (short broad pinnate). Terjadi setelah ± 3 bulan di pembibitan.
3.    Anak daun tersusun lebih rapat pada tulang daun, bibit kelihatan lebih pendek (short internodes). Terjadi setelah 5 bulan di pembibitan.
4.    Anak daun tersusun lebih jarang pada tulang daun hingga daun kelihatan seperti terbuka (wide internodes).  Bibit demikian kelihatan lebih tinggi daripada bibit sekitar. Terjadi setelah ± 5 bulan di pembibitan.

C.   Kelainan Daya Pertumbuhan
1.    Bibit menjadi abnormal karena penyiraman yang kurang atau tanah terkontaminasi residu bahan kimia (collante).  Cirinya pertumbuhan terpusat disekitar jaringan yang berlapis (lamina)  sehingga menjadi padat.
2.    Adanya daun bibit berwarna keputih-putihan karena tidak adanya klorofil (chimera). Gejala ini disebabkan oleh faktor genetis. Gejala muncul setelah bibit berumur 4 bulan sejak dikecambahkan. 

D. Bibit Abnormal yang Masih Dipelihara
Bibit abnormal akibat serangan hama, penyakit, defisiensi unsur hara dan kesalahan tindakan kultur teknis (terkena percikan herbisida, terbakar karena pemupukan yang berlebihan dll.) dapat dipelihara terus dengan perlakuan khusus. Apabila 3-4 bulan setelah perawatan tidak ada perbaikan/perubahan maka bibit harus dibuang/ dimusnahkan.

E. Defisiensi Unsur Hara.
Defisiensi B, daun bercak-bercak putih bening.  Pada gejala lanjut daun berkerut atau membentuk kait dibagian ujung.  Gejala biasanya hilang setelah bibit dipindahkan ke lapangan.  Tidak dibenarkan diberi pupuk Borate/ Borax.

Defisiensi Mg terjadi pada daun-daun tua sebelah bawah berwarna kuning terang, kadang-kadang disertai pengeringan dibagian ujung.

Persiapan Sebelum pindah ke Lapangan
Bibit berumur 10-12 bulan (terhitung sejak kecambah) merupakan saat yang terbaik untuk dipindahkan ke lapangan.  Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pemindahan tersebut adalah :
1.    Dua minggu sebelum ditanam bibit diputar di tempat untuk memutuskan akarnya yang menembus kantong.
2.    Pengangkutan ke lapangan harus per jenis.  Artinya dalam satu kendaraan harus dimuat bibit dari jenis yang sama.  Bibit diangkat dengan tangan bertopang pada dasar kantong, dan jangan sekali-kali berpegangan pada lehernya saja.
3.    Lokasi pengeceran bibit harus sudah ditentukan melalui peta detail penanaman yang harus sudah tersedia.
4.    Bibit harus disiram berat sebelum pengangkutannya ke lapangan.
5.    Jika ada largebag yang pecah, sebelum ke lapangan harus diperbaiki dan diikat.
6.    Bibit yang telah lewat umur, daunnya terlebih dahulu dipangkas sebelum ditanam dengan tujuan mengurangi penguapan.

 Melihat kembali Pembibitan Kelapa Sawit Pada Tahap Pre-Nursery

Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungan Anda...



 


Post a Comment

0 Comments