Panen Kelapa Sawit Part 4






KRITERIA  PANEN 
Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka kriteria matang panen dapat dipedomani sebagai berikut :
     
                               
Umur Tanaman (Tahun)
Jumlah Minimal Brondolan Alami
Jumlah Minimal Brondolan di TPH
3 – 4
2
10
≥5
5
15
        
 Derajat kematangan tandan ditentukan oleh fraksi tandan yaitu persentase buah luar yang membrondol dengan kriteria sebagai berikut :

Fraksi
Jumlah Brondolan Yang Lepas
Derajat Kematangan
00
Tidak membrondol, buah warna hitam
Sangat mentah
0
1 –12.5 % buah luar membrondol
Mentah
I
12.5 – 25 % buah luar membrondol
Kurang matang
II
25 – 50 % buah luar membrondol
Matang I
III
50 – 75 % buah luar membrondol
Matang II
IV
75 – 100 % buah luar membrondol
Lewat Matang I
V
Buah lapisan dalam ikut membrondol
Lewat Matang II
VI
Semua buah membrondol
Tandan Kosong


Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan kualitas panen adalah :

  1. Pemotongan buah sesuai dengan kriteria kemasakan.
  2. Semua brondolan harus dikutip (di piringan, ketiak pelepah, dsb) dan diangkut ke TPH.
  3. Di TPH tidak diperkenankan adanya tandan kosong.
  4. Tangkai buah yang tertinggal ditandan, dipotong sependek mungkin.
  5. Buah dan brondolan yang dikirim ke pabrik harus bersih, tidak tercampur dengan pasir dan sampah lainnya.

Kerugian-kerugian akibat memotong buah mentah adalah sebagai berikut :
  1. Kehilangan produksi minyak
  2. Mengganggu kelestarian produksi
  3. Kerugian ditransportasi buah dan pabrik
  4. Pohon “menderita” karena dilukai (stress)

ESTIMASI PRODUKSI DAN BIAYA


Estimasi produksi tanaman kelapa sawit berupa tandan buah segar (TBS) dapat diprediksikan sebelumnya dengan cara sebagai berikut :

NO.
PERIODE
SARANA
DASAR PENENTUAN
1
Tahunan
Budget Produksi
Bersifat teoritis, berdasarkan keseimbangan material yang diinvestasikan, kelas tanah, jenis bibit, historis pemupukan, historis tanaman, historis produksi dll.  Belum dikonversikan dengan proses yang terjadi di lapangan.
2
Kwartal
Sensus Produksi
Dihitung berdasarkan potensi setelah semua faktor tersebut bereaksi di lapangan.  Dihitung berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan, dengan metode sampling untuk menentukan jumlah tandan rata-rata dan berat tandan rata-rata.


3

Bulanan
Penyebaran Produksi
Persentase penyebaran produksi dihitung berdasarkan riwayat produksi sebelumnya, curah hujan dan kemungkinan terjadinya pergeseran musim.
4
Harian
Taksasi Panen
Dihitung berdasarkan persentase kerapatan buah panen, yang ditentukan melalui pekerjaan sensus kerapatan dan dikalikan dengan jumlah pohon produktif pada areal yang akan dipanen.
1.   Estimasi Tahunan
            Potensi produksi satu tahun dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan jumlah tenaga kerja, transportasi yang dibutuhkan, pendapatan perusahaan yang pada akhirnya sebagai dasar pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

2.  Estimasi Kwartal
Penaksiran produksi semester dilakukan tiga kali setahun, yaitu setiap empat (4) bulan.
Ada tiga tahapan pekerjaannya, yaitu :
a)      Persiapan tanda-tanda sensus (pembuatan atau perbaikan) minimal 5 % dari sampel areal yang disensus.
b)      Penghitungan tandan (BBC).
c)      Penimbangan BJR.

          Sensus produksi dilaksanakan pada tanggal 20 – 31 Desember, April dan Agustus untuk penafsiran kwartal.  Proses input data dilaksanakan paling lambat lima (5) hari setelah sensus dilaksanakan.  Tujuh (7) hari setelah sensus harus sudah dapat diterima oleh AM dan GM.

3.  Estimasi Bulanan
           Estimasi produksi bulanan diperoleh dari pembagian total produksi setahun dikalikan dengan persentase penyebaran produksi setahun. Persentase penyebaran produksi diperoleh berdasarkan pengalaman produksi tahun lalu dan prediksi pergeseran musim, yang biasanya berdasarkan curah hujan bulanan.  Curah hujan dijadikan perhitungan penyebaran panen, karena curah hujan menentukan keberhasilan penyerbukan. Hasil BBC juga digunakan sebagai pedoman estimasi bulanan.

4.  Estimasi Harian
           Estimasi produksi harian dilaksanakan oleh Mandor Panen.  Dengan estimasi panen harian inilah pendekatan paling realistis untuk mengetahui potensi produksi yang ada di lapangan.  Langkah yang dilakukan adalah melaksanakan/menghitung sensus kerapatan buah untuk menentukan persentase kematangan buah.  Setelah persentase kematangan buah diketahui, maka dapat diketahui : jumlah janjang yang akan dipanen, jumlah tenaga yang dibutuhkan, strategi penyelesaian ancak esok hari, tonase yang akan didapat, dan transportasi pengangkutan buah.

Selanjutnya (1) (2) (3) ... (5)

Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kunjungan Anda...






ANDA INGIN MENDAPATKAN PENGAHASILAN TAMBAHAN ? TUTORIAL VIDEO GRATIS....
KLIK TOMBOL DIBAWAH INI. 
www.akademibisnisdigital.com/#/ground/?ref=Mang4595&funnel=Ground1




Post a Comment

0 Comments