KRITERIA PANEN
Umur Tanaman (Tahun)
|
Jumlah Minimal Brondolan Alami
|
Jumlah Minimal Brondolan di TPH
|
3 – 4
|
2
|
10
|
≥5
|
5
|
15
|
Derajat kematangan tandan ditentukan
oleh fraksi tandan yaitu persentase buah luar yang membrondol dengan kriteria
sebagai berikut :
Fraksi
|
Jumlah Brondolan Yang Lepas
|
Derajat Kematangan
|
00
|
Tidak membrondol, buah warna
hitam
|
Sangat mentah
|
0
|
1 –12.5 % buah luar membrondol
|
Mentah
|
I
|
12.5 – 25 % buah luar
membrondol
|
Kurang matang
|
II
|
25 – 50 % buah luar membrondol
|
Matang I
|
III
|
50 – 75 % buah luar membrondol
|
Matang II
|
IV
|
75 – 100 % buah luar membrondol
|
Lewat Matang I
|
V
|
Buah lapisan dalam ikut membrondol
|
Lewat Matang II
|
VI
|
Semua buah membrondol
|
Tandan Kosong
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan
kualitas panen adalah :
- Pemotongan buah sesuai dengan kriteria kemasakan.
- Semua brondolan harus dikutip (di piringan, ketiak pelepah, dsb) dan diangkut ke TPH.
- Di TPH tidak diperkenankan adanya tandan kosong.
- Tangkai buah yang tertinggal ditandan, dipotong sependek mungkin.
- Buah dan brondolan yang dikirim ke pabrik harus bersih, tidak tercampur dengan pasir dan sampah lainnya.
Kerugian-kerugian akibat memotong buah mentah
adalah sebagai berikut :
- Kehilangan produksi minyak
- Mengganggu kelestarian produksi
- Kerugian ditransportasi buah dan pabrik
- Pohon “menderita” karena dilukai (stress)
ESTIMASI PRODUKSI DAN BIAYA
Estimasi produksi tanaman kelapa sawit berupa
tandan buah segar (TBS) dapat diprediksikan sebelumnya dengan cara sebagai
berikut :
NO.
|
PERIODE
|
SARANA
|
DASAR PENENTUAN
|
1
|
Tahunan
|
Budget Produksi
|
Bersifat teoritis, berdasarkan keseimbangan
material yang diinvestasikan, kelas tanah, jenis bibit, historis pemupukan,
historis tanaman, historis produksi dll.
Belum dikonversikan dengan proses yang terjadi di lapangan.
|
2
|
Kwartal
|
Sensus Produksi
|
Dihitung berdasarkan potensi setelah semua
faktor tersebut bereaksi di lapangan. Dihitung berdasarkan kenyataan yang ada di
lapangan, dengan metode sampling untuk menentukan jumlah tandan rata-rata dan
berat tandan rata-rata.
|
3
|
Bulanan
|
Penyebaran Produksi
|
Persentase penyebaran produksi dihitung
berdasarkan riwayat produksi sebelumnya, curah hujan dan kemungkinan
terjadinya pergeseran musim.
|
4
|
Harian
|
Taksasi Panen
|
Dihitung berdasarkan persentase kerapatan buah
panen, yang ditentukan melalui pekerjaan sensus kerapatan dan dikalikan
dengan jumlah pohon produktif pada areal yang akan dipanen.
|
1.
Estimasi Tahunan
Potensi produksi satu tahun dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan jumlah tenaga kerja, transportasi yang dibutuhkan, pendapatan
perusahaan yang pada akhirnya sebagai dasar pendapatan dan pengeluaran
perusahaan.
2. Estimasi
Kwartal
Penaksiran produksi
semester dilakukan tiga kali setahun, yaitu setiap empat (4) bulan.
Ada tiga tahapan pekerjaannya, yaitu :
a) Persiapan tanda-tanda
sensus (pembuatan atau perbaikan) minimal 5 % dari sampel areal yang disensus.
b) Penghitungan tandan (BBC).
c) Penimbangan BJR.
Sensus produksi dilaksanakan pada tanggal 20 – 31 Desember, April dan
Agustus untuk penafsiran kwartal. Proses
input data dilaksanakan paling lambat lima (5) hari setelah sensus
dilaksanakan. Tujuh (7) hari setelah
sensus harus sudah dapat diterima oleh AM dan GM.
3. Estimasi
Bulanan
Estimasi produksi bulanan diperoleh dari pembagian total produksi
setahun dikalikan dengan persentase penyebaran produksi setahun. Persentase
penyebaran produksi diperoleh berdasarkan pengalaman produksi tahun lalu dan
prediksi pergeseran musim, yang biasanya berdasarkan curah hujan bulanan. Curah hujan dijadikan perhitungan penyebaran
panen, karena curah hujan menentukan keberhasilan penyerbukan. Hasil BBC juga
digunakan sebagai pedoman estimasi bulanan.
4. Estimasi
Harian
Estimasi produksi harian dilaksanakan oleh Mandor Panen. Dengan estimasi panen harian inilah
pendekatan paling realistis untuk mengetahui potensi produksi yang ada di
lapangan. Langkah yang dilakukan adalah
melaksanakan/menghitung sensus kerapatan buah untuk menentukan persentase
kematangan buah. Setelah persentase
kematangan buah diketahui, maka dapat diketahui : jumlah janjang yang akan
dipanen, jumlah tenaga yang dibutuhkan, strategi penyelesaian ancak esok hari,
tonase yang akan didapat, dan transportasi pengangkutan buah.
0 Comments